picturetakenfrom:weheartit.com |
Apa sih arti keluarga? Seberapa penting sih keluarga bagi
kamu? Pertanyaan ini muncul saat saya ikut tur ke New Zealand liburan Natal
lalu. Ada beberapa pasang anggota tur yang mengeluhkan anaknya tidak mau ikut
jalan-jalan, dengan alasan: ‘udah besar’. Pernyataan ini membuat saya
berpikir,”Memangnya sampai umur berapa kita boleh jalan-jalan bareng orang
tua?”. Apa menghabiskan waktu bersama orang tua ada batas kadaluarsanya?
Waktu Mama saya bertanya pada salah satu pasangan tersebut
anaknya sudah kelas berapa, mereka menjawab SMA, dan mengaku anaknya lebih
senang liburan dengan teman-temannya. SMA?! Batin saya, saya yang udah kuliah
aja masih senang liburan dengan orang tua. Saya juga sering kok menghabiskan liburan dengan teman, hanya saja
menurut saya liburan dengan keluarga itu jauh lebih priceless. Kapan lagi ngumpul dan have fun bareng keluarga kalau bukan saat liburan? Kapan lagi bisa
foto-foto bareng dan dekat dengan mereka kalau bukan saat liburan? Apalagi
kalau liburannya ke luar negeri. Menurut saya aneh, dan rugi besar kalau
menyia-nyiakan momen liburan seperti itu.
Membahas masalah ini membuat saya ingat salah satu bab
favorit saya di buku Manusia Setengah Salmonnya, Raditya Dika. Judulnya kalau
tidak salah, Kasih Ibu Sepanjang Belanda. Di akhir bab, Raditya Dika
mengingatkan kita bahwa seharusnya semakin bertambah umur kita, kita semakin
dekat dengan ibu kita. Saya rasa hal ini juga harus diterapkan di keluarga.
Semakin besar kita, seharusnya kita semakin menyadari betapa berharganya
mereka. Mereka yang selalu ada untuk kita, menerima kita apa adanya, dan
memaklumi segala kesalahan kita. Dari keluargalah kita memulai semuanya, dan
bukankah sudah seharusnya kita lebih banyak meluangkan waktu untuk mereka?
For me, a family is one of the most precious gifts from God.
No comments:
Post a Comment