Monday, June 5, 2017

senandung sumbang di kelas sosiologi

Dulu, waktu saya masih di kelas 10, ketika belum ada pembagian kelas IPA-IPS  dan kami masih harus mempelajari semua mata pelajaran tersebut, ada satu mata pelajaran IPS yang benar-benar tidak saya sukai: Sosiologi.

Saya tidak membenci ilmunya, saya juga tidak membenci guru yang mengajar pelajaran tersebut. Saya membenci pelajaran sosiologi karena pelajaran ini mengharuskan saya menyanyi. Hampir pada setiap pertemuan, guru sosiologi kami akan memberikan pertanyaan, dan bagi yang salah menjawab pertanyaan tersebut, maka ia harus menyanyi di depan kelas pada pertemuan berikutnya. Saya tidak bisa menyanyi. Buat saya, pelajaran sosiologi adalah pelajaran paling menegangkan dan menyebalkan sepanjang kelas 10.

Beruntungnya, saya hampir berhasil melewati sepanjang tahun pertama saya di SMA dengan aman. Hampir. Karena ketika tinggal sedikit lagi menuju kenaikan kelas, satu pertanyaan membuat saya terpaksa harus menyanyi. Satu-satunya pertanyaan yang membuat saya harus memperdengarkan suara sumbang saya di depan kelas.

Menyebalkan? Sangat. But, that’s life. Shit happens. Hal-hal buruk terjadi di luar kendali kita. Saya tidak bisa terus menerus menjadi orang yang duduk di bangku belakang, menonton dan tertawa ketika melihat teman saya menyanyi di depan kelas. Sepandai-pandainya saya menjawab pertanyaan, pada akhirnya saya harus menyanyi juga—gantian menjadi orang yang ditertawai. Memang menyebalkan, tapi jalani saja. Seperti apa pun masalahmu hari ini. Seburuk apa pun itu, bersabar dan hadapilah. Nothing lasts forever anyway ;)