Monday, May 16, 2011

Uncensored


Kemajuan teknologi membawa kita pada era yang ekspresif. Kamu bisa menyatakan apa pun perasaan mu, kapan saja, di mana saja. Dan… yang paling sering menjadi ‘tong sampah’ kita tentu saja adalah social media. Bagus memang, kamu jadi bisa menuliskan uneg-unegmu dan membuat hati sedikit lebih lega. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengungkapkan perasaan kita melalui tulisan dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Kalau begitu, social media itu baik bukan? Tidak juga.

Saya sering melihat teman perempuan saya menuliskan kata-kata kasar sebagai wujud kekesalannya. Yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah sejauh yang saya tahu, teman saya itu orang baik. Tidak pernah terlintas dalam benak saya kalau dia bisa mengeluarkan rentetan kata-kata kasar di dunia maya. Ya. Kemudahan yang ditawarkan teknologi ternyata membuat orang tidak lagi berpikir dua kali ketika akan melakukan sesuatu.

Miris rasanya melihat banyak teman saya yang melakukan hal serupa. Parahnya lagi, kebanyakan dari mereka adalah perempuan. Entah kenapa, saat melihat seorang perempuan menuliskan kata-kata kasar, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing, saya langsung berpandangan negatif.

Nggak ada yang terlihat cantik dari seorang cewek yang suka berkata-kata kasar

Apa mereka tidak malu akan dicap jelek oleh orang lain saat mengetik kalimat tersebut? Pertanyaan itu kerap muncul dalam kepala saya. Dan hanya satu jawaban logis yang saya dapat: teman-teman terdekat mereka menganggap hal tersebut wajar, bahkan keren.

Disoriented. Saya sering tidak mengerti apa yang dunia pergaulan inginkan. Rasanya semua yang baik jadi terlihat freak, sementara segala yang buruk jadi pantas. Tapi saya yakin, menjadi perempuan Indonesia yang cantik itu adalah ketika kita tidak takut akan dicap freak, saat melakukan sesuatu yang beretika.

Wednesday, May 11, 2011

Selasa Sore di Central Park


Waktu menunjukkan pukul dua siang. Ada yang membuat saya ingin segera bangkit dari ruang kuliah siang itu. Bukan. Bukan karena saya ingin cepat-cepat melempar tubuh saya ke atas kasur, walaupun jujur, saya ingin sekali. Rasanya sudah lama tidak menikmati tidur siang yang nyaman dan berkualitas, tapi ada hal lain yang bahkan dapat membuat saya mengalahkan keinginan tersebut. And that thing was: A reunion with my high school friends at Central Park!

Sudah lama sekali tidak ngobrol santai seperti kemarin. Duduk di food court, saling bertukar kabar, dan favorit saya: mendengar curhat sahabat. Acara ngumpul bareng di tengah-tengah hari kuliah seperti ini buat saya menyenangkan sekali. Rasanya seolah diberi kesempatan untuk menarik diri sejenak dari kegiatan kuliah yang memeras otak dan tenaga.

Obrolan kami masih hampir sama seperti dulu. Seputar pelajaran, teman-teman SMA yang lain, liburan, dan... film. Ya, topik film sore itu sedikit menarik perhatian saya. Mungkin karena salah satu teman saya mengaku ingin pindah ke jurusan sinematografi. Yang pertama kali terlintas di benak saya ketika mendengar langsung darinya adalah: Cool! Cinematography is so-not-mainstream. Saya selalu suka ketika ada orang yang melakukan hal yang ‘beda’ dengan orang kebanyakan, apalagi kalau hal tersebut berpotensi membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Keren banget! Elo harus bisa memperbaiki dunia perfilman Indonesia nantinya
saya bersyukur bisa mengatakan hal tersebut. Padahal biasanya saya payah sekali dalam memuji atau memotivasi seseorang. Bangga rasanya, punya teman yang tertarik dan mau peduli dengan industri film tanah air yang kian tergilas oleh film-film negara lain:)

phototakenfrom: yourphotographyx.tumblr.com