Thursday, January 1, 2015

halaman satu.


Sudah berapa kali kamu mengganti bukumu, lalu memulainya dengan lembar yang baru? Lima? Sepuluh? Dua puluh? Lima puluh? Bila kamu sudah mengganti bukumu lima puluh kali, pasti kamu sudah mahir menulis, ya? Atau, tidak juga? Atau malah kamu semakin sulit menulis dengan tanganmu yang renta itu?

Kalau kamu menulis buku baru, jangan buang buku-buku lamamu. Sama seperti seorang penulis yang tidak pernah membuang karya lamanya walaupun karya tersebut ia anggap buruk, atau hanya setengah selesai. Buku lamamu bukan sampah. Suatu hari nanti, kamu dapat mengambil satu di antara buku-buku lamamu dan membacanya. Kamu mungkin akan membaca sambil tertawa karena merasa konyol pernah menuliskannya, atau mungkin kamu akan menangis, atau menyesal, atau marah, atau kecewa. Apa pun yang kamu rasakan, jangan buang buku-bukumu. Mereka adalah pencerita yang baik perjalanan hidupmu. Kelak, mungkin kamu dapat membacakannya pada anak cucumu yang duduk di pangkuanmu.

Namun, yang paling penting di antara buku-buku yang pernah kamu tulis adalah bukumu yang sekarang. Buku yang baru saja dibuka dan masih penuh dengan halaman-halaman kosong yang menanti untuk diisi. Buatlah cerita yang mengesankan, hingga jika saatnya nanti kamu harus menggantinya dengan yang baru, kamu akan dengan bangga menutupnya dan menyimpannya baik-baik dalam lemari kacamu.

Selamat menulis halaman satu.

Happy New Year!