Monday, February 13, 2012

Love Story Through a Window


picturetakenfrom:weheartit.com


Belakangan ini, kalau tidak sedang menyetir, saya lebih suka mengamati jalan yang saya lalui daripada tidur di mobil. Ternyata, lama kelamaan saya jadi ketagihan dengan aktivitas tersebut. Ada banyak yang bisa saya amati di jalan, saya jadi tahu sepotong kehidupan yang tidak pernah saya hidupi. Salah satu pemandangan yang sempat membuat saya takjub akan saya sharingkan di sini.
 
Waktu itu saya tengah dalam perjalanan menuju tempat retreat, kebetulan bus yang saya tumpangi terkena oneway, sehingga harus berhenti kurang lebih 30 menit. Daripada bosan, saya mulai memperhatikan orang yang lalu lalang di pinggir tol tempat saya berhenti. Ada para pedagang, pengemis, dan juga orang-orang yang turun dari mobil karena jengah menunggu. Lalu mata saya menangkap sepasang suami istri paruh baya yang sedang berjalan. Dengan dituntun Sang Suami, Si Istri berjalan tertatih-tatih. Nampaknya kaki wanita tersebut terasa sakit. Tak lama kemudian ia jatuh terduduk karena tak kuat lagi berjalan. Sang Suami menatapnya prihatin, lalu berjongkok di sebelah istrinya. Pelan-pelan, ia mulai memijat kaki istrinya. Kejadian tersebut kurang lebih berlangsung selama lima menit. Kemudian mereka berdua bangun dan meneruskan perjalanan mereka, tentu saja dengan Sang Istri dalam gandengan Sang Suami.
 
Melihat kejadian tersebut saya berpikir, beruntung sekali ya ibu itu. Suaminya begitu sabar dan setia ketika ia sedang dalam kesulitan. Enak sekali kalau ada seseorang yang begitu memperhatikan kita dalam hidup. Tapi kemudian saya sadar, ternyata kita juga mempunyai pelindung yang tidak pernah lelah menjaga dan menuntun kita. Siapa lagi kalau bukan Tuhan Yesus? Ia setia menopang kita saat kita jatuh, bahkan menggendong kita saat kita tak sanggup berjalan. Sama, bahkan lebih daripada bapak tadi, ia rela menuntun kita yang sering kali terseok-seok oleh permasalahan dalam hidup. Jadi, kita harus merasa bahagia dan bangga punya Bapa yang care banget sama kita.
This article has been edited and published at WarungSateKamu 

No comments:

Post a Comment