picturetakenfrom:weheartit.com |
Belakangan
ini saya lagi sering meminta seorang teman untuk me-review tulisan saya. Jadi, saya akan mengirim tulisan saya via
email, dan dia akan memberi beberapa komentar. Sebagian komentarnya positif,
tapi banyak juga kritiknya. Dan dari sini saya menyadari, ternyata ketika
seseorang memaparkan kesalahan kita tuh rasanya nggak enak banget ya. Apalagi
kalau kesalahannya banyak. Saya jadi lebih sering mengecek ulang tulisan saya
sebelum mengirimnya ke teman saya itu.
Tapi,
walaupun dikritik itu nggak enak, saya bersyukur sekali teman saya mau
mengkritik—memberi masukan untuk saya. Saya jadi punya sudut pandang baru atas
tulisan saya, sudut pandang yang lebih luas. Dan tentu saja saya jadi tahu
dimana letak kekurangan saya.
Saya
pikir, bukankah hidup juga seperti itu? Kita akan berbuat kesalahan—banyak
kesalahan, dan akan ada orang-orang yang menegur kita baik secara langsung
maupun tidak. Rasanya pasti sakit, dan nggak jarang telinga kita akan panas
mendengarnya. Kita akan berusaha membela diri, mempertahankan sikap kita.
Mengoreksi
kesalahan memang bukan perkara mudah. Tapi, jika hari ini masih ada orang yang
mau menegur kesalahanmu, bersyukurlah. Bersyukur karena masih ada yang memperhatikan
kita, bersyukur karena itu berarti mereka mengasihi kita.
No comments:
Post a Comment