Christmas is on the air!
Menyenangkan
sekali melihat dekorasi Natal di sana-sini dan mendengar lagu Natal diputar di
mana-mana. I always think that there is
something magical in every Christmas song. Like they could make me smile and full
of joy no matter what.
I read this sentence while ago. “Bukankah
aneh, banyak dari kita memberikan kado kepada orang lain, tetapi tidak kepada
Yesus yang ulang tahun-Nya kita rayakan” Christmas isn’t mere a celebration. It’s
a reminder of God grace. Ketika membaca kalimat itu ada dua hal yang terpikir
oleh saya.
Pertama,
Natal kali ini saya merasa saya yang lagi ulang tahun, bukan Tuhan. It’s because there are so many happy things occurred
this month. Mulai dari liburan bareng teman-teman ke Singapura, sampai yang
baru-baru ini, saya dapat design
cover novel saya (I’ll write about it later, hehe). Intinya, I thank God for overwhelmed me with such
blessings. It’s like any bad things wouldn’t ruin my mood :D
Yang
kedua, membaca kalimat di atas membuat saya berpikir, seberapa pantas kado saya
untuk Tuhan? Bukan hanya di hari Natal aja, tapi di sepanjang tahun, di seumur
hidup. I do serve Him. Ikut pelayanan
sana-sini, jadi panitia berbagai kegiatan di gereja. Tapi yang membuat saya
takut adalah, apa hati saya benar-benar layak dijadikan persembahan untuk
Tuhan? Apa hati saya benar-benar melayani-Nya di saat otak saya memikirkan
berbagai macam hal teknis? Apa saya lebih sering memikirkan bagaimana reaksi
Tuhan atas pelayanan saya daripada bagaimana tanggapan orang lain atas
pelayanan saya? Do I sincerely serve Him with
all of my heart? Yet, he blesses me so abundantly marvelous.
No comments:
Post a Comment