Kania
menghembuskan napas berat. Belakangan hidupnya terasa sesak—pengap, apalagi
ketika ia menyadari bahwa sumber masalahnya adalah keluarganya sendiri.
Awalnya
terasa sepele, ia nggak pernah menyangka bahwa makin lama, luka di hatinya akan
makin besar. Terlalu besar hingga ia kadang merasa kelelahan sendiri
menanggungnya.
Iri.
Tiga huruf yang membuat hatinya sering kali terasa ngilu saat berada di rumah.
Saat melihat Ibu lebih memperhatikan Tiara—sang adik, dibanding dirinya. Ibu
nggak pernah memujinya sebesar memuji Tiara, Ibu nggak pernah repot-repot
memberinya kejutan ulang tahun seperti yang Ibu lakukan pada Tiara tahun lalu,
Ibu tidak pernah membanggakan dirinya seheboh ia membanggakan Tiara di depan
keluarga besar yang lain. Semuanya serba Tiara. Memangnya kenapa kalau Tiara
anak bungsu? Memangnya kenapa kalau tubuh Tiara tidak sekuat dirinya? Memang
kenapa kalau Tiara lebih pandai darinya?
Bukannya
Ibu tidak sayang padanya. Segala kepenuhan Kania dicukupi, Ibu masih bertanya
sudah makan apa belum jika ia pulang larut, Ibu masih membelikan baju untuknya
jika melihat ada baju yang bagus, hanya saja Kania merasa tidak cukup. Perasaan
itu kadang membuat Kania ketakutan, ia takut menjadi orang jahat.
Orang
tuanya tidak pernah mendidiknya menjadi pribadi yang demanding, makanya Kania sendiri kaget ketika belakangan ia malah
banyak menuntut ini dan itu. ‘Ibu kok gitu sih? Ibu harusnya lebih…, Ibu
kurang…’ kalimat-kalimat itu selalu bermunculan di benaknya.
“Ibu
sayang sih sama gue, tapi ya gitu—“ Kania terhenyak saat kalimat itu meluncur
bebas dari mulutnya ketika ia bercerita pada sahabatnya. Sejak kapan sayang aja nggak cukup, Kania?
“Tapi
kasih dari manusia kan memang terbatas,” Olla yang sejak tadi mendengarkan
akhirnya berkomentar. “Mungkin elo merasa Ibu kurang sayang sama lo, but hey, you are surrounded by great
friends. They are willing to listen to you, to love you. And you have Someone
who is beyond your earthly parents, a God who understands.”
hey stevanni, bener kan stevanni? Aku raka, salam kenal yaa... Aku suka tulisan tulisan kamu, dan kebetulan aku hobi buat film pendek, jadi setiap aku cari inspirasi beberapa kali aku mampir ke tumblr kamu, aku follow twitter kamu, aku harap kita bisa banyak tukar pikiran, thanks...
ReplyDeleteanother inspiring short story :")
ReplyDelete