Monday, August 27, 2012

A Journey to Eighteen Years Ago


There is a white-old-photo album in our living room’s cabinet. And yesterday, my little brother opened it.

Isinya foto-foto saya waktu masih bayi. Tinggal di kontrakan yang ukurannya mungkin hanya sebesar garasi rumah kami yang sekarang. Yang televisinya saya ingat betul ditaruh dalam lemari baju karena tidak ada tempat. Yang lantainya masih semen. Yang setiap sudut dindingnya dipenuhi coretan tangan saya. Yang kalau mau ambil air harus mompa manual dulu.

Lalu, kami tiba pada foto ulang tahun saya yang kedua. Saya berdiri sambil tersenyum gembira dalam kamar dengan kue tart dan lilin yang menyala-nyala. Melihat foto itu, Papa nyeletuk,”Dulu, nggak ada orang aja masih dirayain ya?” Saya mengangguk. Rumah kami yang sekarang dipenuhi banyak orang. Mama, Papa, saya, dan keempat adik saya, belum lagi kakek, nenek, dan PRT. Setiap ada perayaan ulang tahun pasti jadi ramai.

Rumah tempat saya lahir dulu memang jauh lebih kecil dari yang sekarang. Lebih sempit dan sepi. Tapi disanalah saya melangkahkan kaki saya untuk yang pertama kali, mengeluarkan sepatah kata untuk yang pertama kali, merayakan ulang tahun saya untuk yang pertama kali dengan ditemani kedua orang tua saya. Di rumah itulah saya menciptakan kenangan-kenangan masa kecil saya, mencetak foto-foto pertama saya, membaca buku pertama saya, dan belajar banyak hal yang serba pertama.

Kalau melihat dimana saya berada sekarang, saya nggak pernah menyesal—bahkan bersyukur pernah tinggal dikontrakan itu. Saya bersyukur pernah jadi bagian dari perjuangan orang tua saya, yang selalu mengingatkan saya bahwa Tuhan begitu baik kepada keluarga kami. Saya senang pernah tinggal di sana, karena kalau nggak, saya nggak akan bergereja di gereja saya yang sekarang, saya nggak akan bertemu teman-teman saya yang sekarang. Kalau pulang gereja, saya masih sering melewati kontrakan saya dulu, melihatnya selalu sanggup membuat saya tersenyum—berterima kasih untuk setiap pahit manis yang pernah saya kecap di sana.

No comments:

Post a Comment