Wednesday, December 7, 2011

Enjoy Your Life From... NOW!


picturetakenfrom:piccsy.com

Aging. Tambah tua. Nggak ada yang bisa menghindari hal satu ini, kecuali Benjamin Button:) Bahkan bayi yang baru lahir pun sudah ditakdirkan untuk bertambah tua. Bedanya, kalau anak-anak akan senang jadi dewasa, banyak orang dewasa tidak senang tambah tua. Kalau anak-anak bertambah besar, maka akan lebih banyak hal yang bisa dilakukannya sendiri; sedangkan jika orang dewasa bertambah tua, lama kelamaan ia akan semakin bergantung. Begitulah siklus kehidupan, lahir dengan ketidakberdayaan dan mati dengan ketidakberdayaan pula.

Saya melihat, menyaksikan sendiri secara langsung kemunduran fisik Oma saya dari tahun ke tahun. Dari yang tadinya masih segar bugar, sering ikut kegiatan di gereja, sampai sekarang kalau jalan sudah harus dituntun. Dari yang tadinya telaten memandikan adik saya yang masih bayi, sampai sekarang gantian beliau yang harus dimandikan. Rasanya menjadi tua adalah hal yang menakutkan. Belum lagi ketika seseorang menjadi tua, semakin sedikit yang bisa dikerjakan, lantas bagaimana caranya menghabiskan waktu? Sebuah pertanyaan pernah terlontar dari mulut Papa saya,”Seberapa lama sih efektifnya hidup manusia?”

Sebuah percakapan kemudian timbul. Anggaplah kita sekolah, kuliah, sampai umur 21, 25 paling lama, kemudian mencari pengalaman kerja. Kalau ingin lebih maju maka mulai merintis usaha dari umur 28 sampai 30. Tentu butuh waktu yang lama untuk membuat sebuah usaha mapan, hitunglah kira-kira sepuluh tahun, jadi kita sudah berumur 40. Dari umur 40, berapa lama sih seseorang bisa tetap sehat, tanpa penurunan kondisi fisik? Sepuluh? Lima belas? Dua puluh? Berapa banyak waktu yang tersedia untuk menikmat hasil kerja keras kita? Sebandingkah itu dengan lamanya kita hidup?

Melihat Oma yang sekarang sudah pikun, sering lupa nama anak dan cucu, kadang juga disoriented soal waktu, rasanya berapa banyak pun harta nggak akan bisa membayarnya. Sehat itu memang segalanya ya.. Jadi, bersyukurlah atas apa yang kita miliki sekarang. Nikmat selagi mampu, supaya jika tiba saatnya semua itu diambil, kita sudah siap merelakannya dengan ikhlas:)

No comments:

Post a Comment