picturetakenfrom:weheartit.com |
Pertanyaan ini muncul saat saya sedang merasakan banget
euforia Natal sampai nggak peduli OSCE (ujian praktik). Apa pun deh hasil OSCE
nantinya, yang penting sebentar lagi Natal. Rasanya sudah nggak sabar merayakan
Natal di gereja. Saya sampai janji nggak akan nangis seandainya nanti OSCE
nggak bisa, padahal semester lalu saya pulang sambil sesegukkan waktu merasa
saya nggak bisa ujiannya. Well, kembali ke pertanyaan awal.
Everbody loves Christmas, but what does it really mean anyway?
Di bawah ini adalah pendapat saya tentang Natal.
- Natal itu sukacita. This is the happiest season of all, rasanya sayang banget kalau bulan ini diisi dengan yang sedih-sedih, galau, dan putus asa. Everybody deserves to be happy, because He comes to bring joy, love, and peace.
- Natal itu meriah. Semarak. Baik karena dekorasi natal di mana-mana maupun karena atmosfer hangat yang ditawarkannya. Apalagi kalau dengar lagu Natal, I can’t help myself not to smile J
- Natal itu damai. Rasanya kalau Natal suasananya jadi lebih syahdu dan tentram. Saya paling suka momen malam Natal saat menyalakan lilin dan menyanyikan O Holy Night. It is an irreplaceable moment!
- Natal itu anugerah. The best gift ever. Bukan karena kebaikan manusia, bukan karena kesetiaan manusia, tapi semata-mata karena kasih Allah. Makanya, Natal menurut saya adalah sebuah kado terindah.
- Natal itu kebersamaan. Natal adalah saat untuk pulang. Kumpul dengan keluarga dan orang-orang yang kamu kasihi untuk berbagi cerita apa-apa saja yang telah dilalui. Christmas is a catch up moment I think.
- Natal itu kasih. Tanpa kasih saya yakin Natal hanya akan menjadi sekadar selebrasi tanpa kesan. Share the love and you’ll have Christmas in your heart.
- Natal adalah sebuah refleksi. Nggak harus nunggu tahun baru untuk melihat apa saja yang telah kita perbuat selama setahun. Natal adalah waktu yang nggak kalah tepat untuk berefleksi, melihat apakah kita sudah benar-benar menghargai kasih yang diberikan-Nya pada kita.
- Natal adalah kabar gembira. Kelahiran Kristus itu berita gembira bagi saya, kamu, dan seluruh dunia. Sudah seharusnya disambut dengan gembira juga dan tentu saja dengan rasa syukur.
- Natal itu sibuk. Saking sibuknya kadang kita lebih banyak menjadi seperti Marta daripada Maria. Saya selalu berpikir sayang sekali kalau event setahun sekali ini harus dihabiskan dengan repot kanan-kiri, nyiapin ini itu. Kamu akan kehilangan esensi Natal pada akhirnya, you’ll lose the moment. Bukannya pelayanan itu nggak penting, tapi ada baiknya di tengah pelayanan pun kita tetap memberikan hati dan telinga untuk mendengar.
- Natal itu berbagi. Ini adalah waktu yang tepat untuk berbagi, entah itu cerita, pengalaman, sampai materi pada saudara-saudara kita yang membutuhkan. Menurut saya, berbagi adalah salah satu hal yang membuat kita merasakan sukacita Natal.
- Dan yang terakhir, tapi menurut saya PALING PENTING, Natal nggak akan berarti tanpa Yesus di hati. Tanpa kelahiran Juru Selamat saya pikir there’ll we no Christmas. Atau kalau pun ada, saya nggak akan merasa sebahagia dan se-excited ini. There is ‘CHRIST’ in ‘Christmas’ after allJ
No comments:
Post a Comment