Thursday, November 22, 2012

Inner Circle


Yesterday, when I wanted to text my best friend just to say hi and talk about anything, she suddenly texted me first. I am glad we have that kind of ‘connection’, haha.

Lama saya nggak ngobrol sama sahabat saya ini. Dan ada begitu banyak cerita yang ingin saya ceritakan yang tentu saja akan sangat kepanjangan kalau diketik lewat sms. Di saat-saat seperti ini saya selalu berpikir, beda kampus dengan sahabat itu sangat menyebalkan.

Anyway, salah satu hal yang cukup menarik bagi saya kemarin adalah kami membicarakan tentang komunitas. Dia bercerita tentang semacam kelompok yang cukup besar di fakultasnya yang kini sedang terpecah. Di akhir ceritanya ia berkata,”Emang susah ya kalau punya kelompok yang terlalu besar. Akan ada titik di luar lingkaran di dalam kotak”.

Ya. Mungkin pada kenyataannya manusia memang bertumbuh dalam kelompok kecil. Kita bisa saja berteman dengan siapa saja, tapi pada akhirnya kita akan membutuhkan sebuah kelompok kecil untuk tumbuh, untuk belajar, karena manusia akan lebih mudah memperhatikan satu sama lain dalam lingkup yang lebih kecil. Bahkan di gereja pun ada yang namanya komsel atau kelompok kecil. Nggak cukup dengan kebaktian seminggu sekali di ruang ibadah, kita butuh kelompok untuk saling berbagi dan menopang, saling belajar, saling mengingatkan. Dan kelompok itu nggak perlu besar, karena seringkali kelompok yang lebih kecil akan menjadi lebih efektif.

It means that we simply need our inner circle to live. Who’s your inner circle?

No comments:

Post a Comment