Kalau
mau ditarik mundur, rasanya konsep menang-kalah sudah begitu melekat dengan
diri kita sejak kecil. Sejak kita belajar bersosialisasi dan berteman, sejak
kita mulai bermain petak jongkok dan galasin bersama kawan di halaman rumah;
sejak kita mengenal basket, sepak bola, dan olahraga lainnya; dan tentu saja
sejak kita duduk di bangku sekolah dan berlomba-lomba meraih peringkat
tertinggi.
Kita
begitu akrab dengan konsep menang kalah ini. Yang duduk di ranking 10 besar dianggap
berhasil, sementara sisanya gagal; yang berhasil menang lomba dipuji-puji dan
dibanggakan, sementara sisanya hanyalah pecundang; begitu seterusnya. Dan
sedihnya, hingga kita dewasa, kita begitu terbawa dengan konsep menang kalah
yang seringkali hanya merupakan kamuflase semata.
Kita
jadi terbiasa mengukur orang dari apa yang mereka miliki, seberapa sering
mereka jalan-jalan keluar negeri, apa jabatannya di kantor, mobil apa yang
dikendarainya, siapa pasangan hidupnya, tas merk apa yang dipakainya, sudah
menikah atau belum, sudah punya anak atau belum, sudah mapan atau belum, dan
seterusnya. Bahkan parahnya, kita seringkali jadi menghakimi dan membenci diri
kita hanya karena konsep ‘menang-kalah’ atau ‘sukses-gagal’ yang keliru ini.
Padahal menang kalah bukan sekadar angka, bukan sekadar prestasi, bukan sekadar
jumlah uang yang bisa diukur dan dihitung, dan tentu saja bukan sekadar
pencapaian hidup yang gemilang dan berlimpah.
Tidak
percaya?
Tengok
saja Bapak Mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini sedang menjalani masa
tahanannya. Kekalahannya dalam proses peradilan memang membuatnya harus
menjalani hidup di balik jeruji, namun apakah ia layak disebut sebagai seorang
pecundang?
Menang
atau kalah, sukses atau gagal, tidaklah sesederhana menghitung jumlah gaji,
menakar jabatan, atau berlomba agar terlihat bahagia. Pada akhirnya kualitas
kita ditentukan oleh karakter dan sikap hati. Sejatinya, seorang pemenang
adalah mereka yang walau terlihat kalah oleh dunia, tetap menjaga iman dan integritasnya
dalam hidup. Jadi, jika sekarang kamu sedang merasa kalah atau tak berhasil,
jika kamu sedang merasa tertinggal, atau merasa hidupmu tak bergerak, jangan
kecil hati. Ingatlah dalam sebuah permainan selalu ada mereka-mereka yang
mengalah untuk menang, selalu ada mereka-mereka yang tak dijagokan namun
bermain sportif, dan selalu ada mereka yang mengalah demi si anak bawang ;)
Selamat
menjadi pemenang!
picjumbo.com |
No comments:
Post a Comment