Totally
stressed and busy this week, and it will continue ‘till the end of this month. Ini
adalah konsekuensi dari pilihan saya—jadi mahasiswi fakultas kedokteran.
Ngomong-ngomong soal sibuk. Sibuk sering kali jadi alasan banyak orang untuk tidak
melayani ya... Sibuk dengan kerjaan, sebentar lagi mau ujian, lagi banyak tugas,
dan sebagainya. Saya juga sering kali diperhadapkan dengan pilihan seperti ini.
Lagi stres-stresnya ujian, tapi ada rapat. Lagi banyak tugas, tapi harus datang
briefing atau diajak KK (Kelompok Kecil). Ingin rasanya mengatakan tidak pada
segala kegiatan kerohanian tersebut. Tapi, saya bersyukur selalu diperhadapkan
pada pertanyaan yang sama dalam hati:
Sebenarnya, apa sih tujuan hidupmu? Apa memberikan waktu bagi Tuhan kalah penting dengan ujian atau tugas?
Thank God,
until today the question makes me think a lot. Saya jadi sering kali
bela-belain pergi ke gereja entah untuk rapat, briefing, latihan, atau KK,
walaupun banyak tugas dan ujian menanti. Menariknya, setiap kali saya
menyediakan waktu untuk-Nya, selalu ada hal baik terjadi. Misalnya, kalau saya
sedang banyak tugas dan ada keperluan ke gereja sehingga saya terpaksa
meninggalkan tugas saya dulu, entah kenapa rasanya selalu saja ada waktu lebih
yang cukup bagi saya untuk menyelesaikan tugas sepulang dari gereja. Padahal,
tadinya saya sudah bingung sekali bagaimana menyelesaikannya. Pernah juga saat
saya sedang sibuk mempersiapkan ujian praktik dan lisan, saya masih harus ikut
rapat retreat di gereja. Sepulangnya saya dari kampus, saya sampai menangis karena
merasa tidak bisa dalam ujian, apalagi saya sempat dimarahi oleh seorang
dokter. Tapi, saya bersyukur sekali saat tahu bahwa saya lulus. Hari itu jadi
hari yang paling menyenangkan buat saya, dan saya sadar satu hal:
Make Him your first priority, and you’ll never get disappointed.
Mengutamakan
Dia adalah satu hal, namun membengkalaikan tugas adalah hal lain lagi. Jadi, bukan berarti kita tidak boleh mengatakan tidak pada pelayanan yang ditawarkan pada kita. Kita bukan manusia super yang dapat melakukan segala hal kan? Bukan juga berarti kalau kita sibuk dengan kegiatan gereja kita jadi menyepelekan
tanggung jawab kita yang lain. Working your ass off for those works is still a
must! Contohnya, kalau kita tahu kita sering melayani di gereja, ya cobalah
untuk menyicil tugas dan ujian sesering mungkin. Intinya, buktikan kalau kita
sanggup memaksimalkan diri kita dalam keduanya—pelayanan dan tanggung jawab
kita di luar gereja. Remember, we study to serve Him too, right? Happy serving!
No comments:
Post a Comment