Kemajuan teknologi membawa kita pada era yang ekspresif. Kamu bisa menyatakan apa pun perasaan mu, kapan saja, di mana saja. Dan… yang paling sering menjadi ‘tong sampah’ kita tentu saja adalah social media. Bagus memang, kamu jadi bisa menuliskan uneg-unegmu dan membuat hati sedikit lebih lega. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengungkapkan perasaan kita melalui tulisan dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Kalau begitu, social media itu baik bukan? Tidak juga.
Saya sering melihat teman perempuan saya menuliskan kata-kata kasar sebagai wujud kekesalannya. Yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah sejauh yang saya tahu, teman saya itu orang baik. Tidak pernah terlintas dalam benak saya kalau dia bisa mengeluarkan rentetan kata-kata kasar di dunia maya. Ya. Kemudahan yang ditawarkan teknologi ternyata membuat orang tidak lagi berpikir dua kali ketika akan melakukan sesuatu.
Miris rasanya melihat banyak teman saya yang melakukan hal serupa. Parahnya lagi, kebanyakan dari mereka adalah perempuan. Entah kenapa, saat melihat seorang perempuan menuliskan kata-kata kasar, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing, saya langsung berpandangan negatif.
Apa mereka tidak malu akan dicap jelek oleh orang lain saat mengetik kalimat tersebut? Pertanyaan itu kerap muncul dalam kepala saya. Dan hanya satu jawaban logis yang saya dapat: teman-teman terdekat mereka menganggap hal tersebut wajar, bahkan keren.
Disoriented. Saya sering tidak mengerti apa yang dunia pergaulan inginkan. Rasanya semua yang baik jadi terlihat freak, sementara segala yang buruk jadi pantas. Tapi saya yakin, menjadi perempuan Indonesia yang cantik itu adalah ketika kita tidak takut akan dicap freak, saat melakukan sesuatu yang beretika.
Saya sering melihat teman perempuan saya menuliskan kata-kata kasar sebagai wujud kekesalannya. Yang membuat saya lebih terkejut lagi adalah sejauh yang saya tahu, teman saya itu orang baik. Tidak pernah terlintas dalam benak saya kalau dia bisa mengeluarkan rentetan kata-kata kasar di dunia maya. Ya. Kemudahan yang ditawarkan teknologi ternyata membuat orang tidak lagi berpikir dua kali ketika akan melakukan sesuatu.
Miris rasanya melihat banyak teman saya yang melakukan hal serupa. Parahnya lagi, kebanyakan dari mereka adalah perempuan. Entah kenapa, saat melihat seorang perempuan menuliskan kata-kata kasar, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa asing, saya langsung berpandangan negatif.
“Nggak ada yang terlihat cantik dari seorang cewek yang suka berkata-kata kasar”
Apa mereka tidak malu akan dicap jelek oleh orang lain saat mengetik kalimat tersebut? Pertanyaan itu kerap muncul dalam kepala saya. Dan hanya satu jawaban logis yang saya dapat: teman-teman terdekat mereka menganggap hal tersebut wajar, bahkan keren.
Disoriented. Saya sering tidak mengerti apa yang dunia pergaulan inginkan. Rasanya semua yang baik jadi terlihat freak, sementara segala yang buruk jadi pantas. Tapi saya yakin, menjadi perempuan Indonesia yang cantik itu adalah ketika kita tidak takut akan dicap freak, saat melakukan sesuatu yang beretika.
No comments:
Post a Comment