Sunday, May 9, 2010

Carita...

Senin lalu, saya bersama keempat belas teman SMA saya pergi berlibur ke Carita selama tiga hari dua malam. Setelah perjalanan tiga setengah jam yang melelahkan, kami memutuskan untuk mencari makan siang di sekitar penginapan. Dimulailah hal yang mengesalkan, setelah berpanas-panas ria mencari restoran dengan perut yang lapar, ternyata tidak ada satu restoran pun yang buka! Akhirnya, terpaksa kami makan di sebuah warung kecil milik Pak Kumis, yang untuk hari-hari selanjutnya juga menjadi sumber makanan kami. Sore harinya kami bermain di pantai, menikmati ombak dan pemandangan laut yang indah. Malamnya, sebagian dari kami sibuk menyiapkan makan malam, saya geli sendiri mendengar keributan yang tercipta dari dapur malam itu, dimana orang yang nggak bisa masak ikut-ikutan sehingga yang bisa masak pun jadi ikutan bingung... Esok paginya, hal mengesalkan kedua terjadi... Listrik padam mulai dari jam sembilan pagi hingga jam empat sore. Terpaksa kami bermain air hingga sore, mulai dari laut hingga ke kolam renang...

Yang mau saya bagikan di sini bukan sekadar kegiatan kami berlima belas selama di Carita. Ketika sampai di rumah saya kembali mengingat-ingat liburan kami, dan mulai menyadari... Mungkin, kehidupan saya di SMA, dapat diibaratkan seperti liburan kami ke Carita, dimana banyak sekali kesulitan-kesulitan (susah cari makan, tidur seranjang berempat, harus antre kamar mandi, listrik padam, sempit-sempitan di mobil, dan masih banyak lagi) Tapi ditengah kesulitan-kesulitan tersebut kami masih bisa tertawa. Mengapa? Karena kami melaluinya bersama-sama. Saya mencoba membayangkan masa-masa SMA saya tanpa teman-teman terdekat saya. Mungkin tanpa mereka masa SMA saya tidak akan menarik. Bisa saja tanpa mereka, saya tidak akan mampu melewati masa SMA, mereka jugalah yang sedikit banyak membentuk saya menjadi saya yang sekarang.

Butuh kepercayaan antara satu sama lain, sama ketika saya mempercayakan diri saya yang tidak bisa berenang kepada teman-teman saya di kolam renang. Saya harus yakin bahwa mereka tidak akan membiarkan saya tenggelam. Saya takut, tapi tetap percaya kepada mereka. Tanpa saya sadari, kehidupan sekolah saya juga begitu, kadang saya harus bergantung pada orang lain, dan percaya bahwa mereka akan melakukan yang terbaik untuk membantu saya.

Glad to have you as my friends, guys!

No comments:

Post a Comment