Very little is needed to make a happy life.
Itu
adalah hal yang saya sadari ketika mengunjungi salah satu sisi utara dari
Kalimantan beberapa waktu lalu. Menjejakkan kaki di sebuah pulau kecil yang
berada di pucuk Kalimantan, menarik diri sejenak dari hiruk pikuk ibu kota,
rasanya membuat saya sedikit banyak tertampar. Tidak banyak hal yang dapat
dinikmati dari kota kecil yang saya kunjungi, tidak ada kafe, tidak ada mall,
tidak ada bioskop, bahkan tidak banyak tempat yang dapat dijadikan objek
wisata. Mungkin sebagian besar orang yang terbiasa dengan hingar-bingar ibu
kota akan merasa bosan menghabiskan waktu di sana.
“Tapi
bahagia kami di sini sederhana,” begitu kata seorang teman yang menjadi
‘pemandu’ saya selama 5 hari 4 malam di sana. Dan setelah mengamati geliat kota
tersebut selama berhari-hari melalui kaca mobil pick-up, saya rasanya dapat mengerti ucapan teman saya ini. Bahwa
bahagia ternyata bukan melulu tentang sesuatu yang besar yang dapat membuat
semua orang melirik iri kepada kita, melain sesuatu yang sederhana, dapat diraih,
dan berada di depan mata. Bahwa bahagia tidak selalu tercipta dengan makan
malam romantis di lantai teratas sebuah restoran mewah, melainkan sesederhana
bergandengan tangan menyusuri jalanan berdebu menuju rumah. Bahwa bahagia tidak
melulu hadir saat kita nongkrong di kafe paling hits versi Instagram, melainkan
cukup dengan berkumpul di sebuah angkringan yang sama setiap minggu bersama
teman-teman.
Sulit
sekali mendapatkan sinyal di sana, kalau provider-mu
bagus mungkin kamu bisa membuka Instagram
atau Path dengan waktu loading yang cukup lama, tapi kalau
tidak, bisa membuka LINE saja rasanya sudah cukup beruntung. Jangan harap Snapchat atau Instagram story-mu dapat berhasil dengan sekali coba. Tapi toh,
anak-anak muda di sana masih tetap berbahagia, tanpa sinyal, tanpa wi-fi, dan
bahkan kadang dengan listrik yang mati berjam-jam. “Bahagia mereka sederhana,”
lagi-lagi teman saya berujar. Bahagia tidak selalu tercipta ketika kamu
berhasil mendapatkan foto yang instagram-able,
meng-uploadnya, dan mendapat ratusan likes, melainkan cukup dengan berdiri di
pinggir pantai bersama sahabat, tertawa, dan menikmati matahari yang membakar
kulit. Sesederhana itu, menikmati momen tanpa membaginya ke dunia luar—hanya
kepada orang yang sedang berada di sebelahmu, tanpa check-in, tanpa diedit, tanpa hashtag,
tanpa quotes indah yang dipikirkan
atau dicari selama berjam-jam.
Temukan bahagiamu!
picturetakenfrom:pinterest.com |
No comments:
Post a Comment