picturetakenfrom:pinterest.com |
masih
ingat pelajaran matematika dulu? tentang bidang-bidang yang saling kongruen.
sebentuk dan sebangun. hari ini aku membuka mata, dan berpikir. mungkin,
kita—aku dan kamu, adalah seperti itu. sewujud bangun kongruen yang menanti
mematahkan teori para ilmuwan. berharap suatu saat nanti akan ada fakta baru
bahwa kita bisa saling bertemu di suatu titik di alam semesta yang tidak
terhitung luasnya ini. aku menantikan saat-saat itu. saat garis-garis kita yang
saling sejajar akhirnya bertemu. aku berpikir tentang menyentuh sudut-sudutmu
dan meleburnya dengan milikku. tidakkah kamu menginginkannya? tapi diantara
saat-saat itu ada hukum yang tidak pernah terbantahkan umat manusia. bahkan
professor terhebat pun tidak dapat menentangnya. bahwa dua wujud yang saling
sebangun apalagi sejajar tidak akan pernah bersinggungan. selalu. selalu.
selamanya. jadi, bagaimana dengan kita? aku benci melihat jarak sempit yang
selalu meledek ini. sejauh apa pun kita merentang, mencoba meraih, aku dan kamu
hanyalah sewujud bangun yang tunduk pada hukum. pada teori yang tidak pernah
bisa aku terima. pada kenyataan bahwa kamu adalah sebentuk epirus yang melesat
gagah. namun lagi-lagi kita tidak pernah berpotongan.
No comments:
Post a Comment