Setelah
banjir besar yang melanda Jakarta beberapa hari kemarin surut, banyak banget
sampah yang berserakan di jalan. Bahkan, di daerah yang dekat dengan sungai,
jalanan sampai tertutup lumpur. Melihat ini saya jadi berpikir, mungkin banjir
itu ibarat masalah sehari-hari kita ya. Begitu banjir surut—masalah kita
selesai, kita seakan dipaparkan akan segala kesalahan-kesalahan kita, seperti
banjir yang menyisakan sampah-sampah.
Beberapa
orang mulai membersihkan sampah tersebut, membuangnya ke tempat yang tepat.
Namun sebagian lagi cukup keras kepala dengan membuangnya kembali ke sungai,
dan pada akhirnya lagi-lagi akan menyumbat dan menjadi penyebab banjir
selanjutnya. Orang-orang yang terakhir ini mungkin juga menggambarkan saya dan
teman-teman, yang bukannya membuang dosa-dosa kita pada Kristus, tapi malah
membiarkannya tetap menjadi sumbat yang nantinya akan menjadi sumber masalah
yang sama bahkan mungkin lebih buruk.
Jadi,
masih mau ‘buang sampah’ sembarangan lagi?
No comments:
Post a Comment