Tuesday, October 17, 2017

Pecundang yang Menang dan Pemenang yang Kalah

Kalau mau ditarik mundur, rasanya konsep menang-kalah sudah begitu melekat dengan diri kita sejak kecil. Sejak kita belajar bersosialisasi dan berteman, sejak kita mulai bermain petak jongkok dan galasin bersama kawan di halaman rumah; sejak kita mengenal basket, sepak bola, dan olahraga lainnya; dan tentu saja sejak kita duduk di bangku sekolah dan berlomba-lomba meraih peringkat tertinggi.

Kita begitu akrab dengan konsep menang kalah ini. Yang duduk di ranking 10 besar dianggap berhasil, sementara sisanya gagal; yang berhasil menang lomba dipuji-puji dan dibanggakan, sementara sisanya hanyalah pecundang; begitu seterusnya. Dan sedihnya, hingga kita dewasa, kita begitu terbawa dengan konsep menang kalah yang seringkali hanya merupakan kamuflase semata.

Kita jadi terbiasa mengukur orang dari apa yang mereka miliki, seberapa sering mereka jalan-jalan keluar negeri, apa jabatannya di kantor, mobil apa yang dikendarainya, siapa pasangan hidupnya, tas merk apa yang dipakainya, sudah menikah atau belum, sudah punya anak atau belum, sudah mapan atau belum, dan seterusnya. Bahkan parahnya, kita seringkali jadi menghakimi dan membenci diri kita hanya karena konsep ‘menang-kalah’ atau ‘sukses-gagal’ yang keliru ini. Padahal menang kalah bukan sekadar angka, bukan sekadar prestasi, bukan sekadar jumlah uang yang bisa diukur dan dihitung, dan tentu saja bukan sekadar pencapaian hidup yang gemilang dan berlimpah.

Tidak percaya?

Tengok saja Bapak Mantan Gubernur DKI Jakarta yang kini sedang menjalani masa tahanannya. Kekalahannya dalam proses peradilan memang membuatnya harus menjalani hidup di balik jeruji, namun apakah ia layak disebut sebagai seorang pecundang?

Menang atau kalah, sukses atau gagal, tidaklah sesederhana menghitung jumlah gaji, menakar jabatan, atau berlomba agar terlihat bahagia. Pada akhirnya kualitas kita ditentukan oleh karakter dan sikap hati. Sejatinya, seorang pemenang adalah mereka yang walau terlihat kalah oleh dunia, tetap menjaga iman dan integritasnya dalam hidup. Jadi, jika sekarang kamu sedang merasa kalah atau tak berhasil, jika kamu sedang merasa tertinggal, atau merasa hidupmu tak bergerak, jangan kecil hati. Ingatlah dalam sebuah permainan selalu ada mereka-mereka yang mengalah untuk menang, selalu ada mereka-mereka yang tak dijagokan namun bermain sportif, dan selalu ada mereka yang mengalah demi si anak bawang ;)


Selamat menjadi pemenang!

picjumbo.com

No comments:

Post a Comment