Sunday, January 22, 2012

Tentangmu yang Selalu Manis

Hari itu senja, 29 Desember. Beberapa hari sebelum tahun yang baru bergulir, saat semburat oranye mengintip malu-malu diantara awan yang menggumpal. Aku melihatmu tersenyum manis dan berayun kencang di atas ayunan. Angin sore membuat sisa rambutmu yang di kuncir kuda melambai-lambai. Aku juga di sana, di sebelahmu, menikmati waktu yang bergulir lambat. Saat itu kita berumur tujuh tahun.

Juni, saat liburan sekolah kelas 5 SD. Aku melihat kita berlarian di taman bermain. Mengantri di setiap wahana dengan wajah berseri, tidak peduli panasnya matahari yang menyengat kulit. Hari itu aku mengetahui kamu menyukai gula-gula. Kita berbagi setangkai gula-gula, dan aku jauh lebih menikmati wajah berserimu daripada gumpalan kapas itu.

Desember, kelas 2 SMP. Aku melihat teman sekelas kita menyatakan cinta padamu seusai perayaan natal. Kamu menolaknya, dan entah kenapa aku merasa lega.

18 Maret. Kita sama-sama memakai seragam putih abu-abu. Aku melihat punggung kita yang bersisian di loteng sekolah. Kita mengobrol lama, dan aku menutupnya dengan satu kecupan manis di keningmu.

Pertengahan April, kelas 3 SMA. Aku melihat mukamu yang masam. Ah, aku ingat. Saat itu kita bertengkar, namun ekspresi marahmu tetap menarik di mataku.

31 Juli, dua tahun kemudian. Kita duduk berhadapan di sebuah cafĂ©. Mengejar setiap momen yang terlewat karena jarak yang tercipta. “Tunggu aku dua tahun lagi,”kataku ketika itu,”Begitu lulus kuliah, aku pasti kembali.”

12 Oktober, pada sebuah makan malam. Aku berlutut dihadapanmu, memintamu menjadi milikku selamanya. Aku tersenyum, hari itu merupakan jawaban dari seluruh harapanku. Aku memelukmu, dan berharap waktu berhenti.

Sekarang, 28 September 2049.
“Dari mana?” tanyamu begitu melihatku. Tangan keriputmu memegang sebuah mug, aroma kopi menguar mengiringi asap yang mengepul. Senyum mu masih tetap manis, walau kini kerut-kerut di kulitmu membingkainya dengan setia.

“Menjelajah waktu,” aku menunjuk mesin waktu di belakangku. “Mengenang masa-masa yang telah kita lewati. Melihat setiap cerita tentangmu yang selalu manis”.

3 comments: